Selasa, 29 April 2014

Manusia Dan Penderitaan(Merry Riana)



A. Penderitaan
Penderitaan berasal dari  kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta “dhra” yang berarti menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir,batin atau lahir batin.
Menurut pendapat saya penderitaan adalah suatu yang dirasakan seseorang individu maupun kelompok baik secara fisik maupun mental yang diakibatkan karena hal yang disengaja ataupun yang tidak disengaja dengan perasaan yang tidak menyenangkan,menyedihkan,dan tekanan ke dalam diri.
Pada pembahasan singkat kali ini saya akan membahas kisah hidup seorang motivator wanita hebat bernama Merry Riana,wanita asli indonesia yang dulunya mengalami banyak proses dan penderitaan dalam hidupnya namun dari penderitaan itulah ia terus mengembangkan dirinya sehingga ia menjadi sukses seperti sekarang dengan penghasilan yang sangat luar biasa

B. Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani,dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang,timbulah penderitaan.  siksaan secara mental dan jiwa dalam diri Merry Riana adalah:
1. ia harus menerima kenyataan pahit bahwa ia tidak bisa kuliah di negri ini dan pasti ia harus jauh dari orang tuanya karena memang situasi saat kerusuhan tahun 1998 itu membuat hati orang tua Merry sangat gentar. etnis tionghoa menjadi sasaran empuk bagi para pelaku kerusuhan saat itu seperti banyak terjadinya pemerkosaan dan pembunuhan pada perempuan etnis tionghoa. dan Merry harus dikirim ke singapura untuk melanjutkan studi disana dengan status mahasiswa yang berhutang kepada bank untuk biaya kuliahnya demi keamanan dirinya.

2. Utang bank berkisar 40.000ribu $s. sudah termasuk dengan uang biaya hidup ia disana,dan setelah dihitung-hitung kira-kira hanya mendapat jatah uang berkisar 10 dollar perminggu,sunggu menyedihkan bertahan hanya dengan 10 dollar saja

3. Bekerja menjadi pembagi brosur, sebagai pelayan pesta saat libur semester. tidak seperti teman yang lain bersenang-senang bersama keluarga.

4. Awal penolakam dari orang tua untuk menjadi seorang wirausahawan,karena ayah Merry Riana sempat menjadi wirausahawan namun keadaan ekonominya malah menurun dari sebelumnya. Namun Merry tetap kukuh dan memberikan kepercayaan kepada ibunya untuk mengerjakan hal tersebut.dan hasilnya pun sangat luar 

5. Penolakan oleh teman-teman sebayanya,karena ia lebih memilih untuk menjadi seorang wirausahawan dan tidak ada sangkut pautnya dengan kuliah Teknik Elektro yang diambilnya di Nanyang Technological University

6. Penolakan demi penolakan saat ia menjadi seorang sales financial consultant dengan berbagai macam seperti: tidak diperdulikan saat menawarkan produk, omongan dari calon klien yang menyayat hati dan tenaga dan uang yang habis terkuras karena untuk membeli ini itu.
Itulah beberapa penderitaan yang dialami Merry Riana namun  ia dapat mengubah nasibnya menjadi sangat luar biasa dan sekarang menjadi panutan banyak orang.

C. Penderitaan dan Perjuangan
 Wanita hebat,ya itulah  yang pantas diterima oleh Merry Riana  dia adalah seorang pejuang keras,mau berusaha,konsisten pada pendirian. Masalah demi masalah dan penolakan demi penolakan ia jalani namun tetap ia tidak pantang mundur dan menyerah. Karena menurutnya lebih baik saya bersusah sekarang demi masa depan saya,daripada saya harus bersusah pada hari tua. Dan memang hasilnya sungguh luar biasa keteguhan hatinya membuat ia semakin naik bukan semakin turun,dan saat ia sedang jatuh namun ia berusaha kembali dan terus bangkit itulah perjuangan sesungguhnya yang luar biasa.

D. Penderitaan Media Massa dan Seniman
Yang dimaksudkan penderitaan kali ini adalah Media massa meliput cerita hidup Merry Riana menuju kesuksesan namun sebelumnya melewati perjuangan yang luar biasa pada dirinya.dan seniman/penulis buku juga ikut menulis jalan Merry Riana.
Contoh bukunya:









E. Penderitaan dan Sebab-sebabnya
a.)    Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Perbutan buruk manusia yang mungkin saja dilakukan pada peristiwa bencana alam  ialah tidak menjaga ekosistem sekitar kita seperti: merusak hutan,menebang pohon sembarangan,membuang sampah sembarangan,dll
b.)    Penderitaan yang timbul karena penyakit,siksaan/azab Tuhan
Tsunami,Gempa bumi,Banjir menjadi bagian penderitaan ini karena Tuhan mungkin sudah geram dengan tindakan manusia yang tidak mau  menjaga,merawat,dan melestarikan alam ini dan Tuhan tidak tinggal diam begitu saja
c.) Penderitaan yang timbul karena pencapaian sesuatu yang akan diraih oleh seseorang
Merry Rianapada kisah hidupnya termasuk pada jenis ini,ia rela menderita terlebih dahulu,menerima penolakan demi suatu tujuan masa depan yang cerah yang ingin dicapainya


F. Pengaruh Penderitaan
Kisah hidup Merry Riana membuat banyak pelajaran bagi seluruh manusia di Asia,bahkan diluar asia pun juga buku-bukunya yang sudah diterbitkan di berbagai macam bahasa membuat pembacanya menjadi terheran-heran dan semangat dalam menjalani kehidupan di dunia bisnis masa kini.
Penderitaan yang dialaminya memberikan banyak pelajaran kepada para pembaca bahwa hidup tidak semudah yang dibayangkan namun jika kita memiliki mimpi yang besar seharusnya sudah menjadi tugas kita untuk mengejar mimpi tersebut. Penderitaan memang begitu dahsyat yang dialami,proses demi proses pun terjalani namun itulah yang membuat kita tetap terus maju asalkan kita mau berkembang terus dan mau mengasah passion yang kita miliki hingga sampai titik maksimal dan mencapai kesuksesan




Sumber:
- www.merryriana.com
- http://female.kompas.com/read/2011/07/19/19203831/Merry.Riana.Jadi.Miliarder.di.Usia.Muda
- buku IBD
- buku 'mimpi sejuta dollar'
- buku langkah sejuta suluh

 Selesai






Rabu, 23 April 2014

Wisata Green Canyon,Pangandaran

Wisata Green Canyon Pangandaran

Sekilas tentang Green Canyon

Green Canyon Indonesia ini terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Ciamis, Jawa Barat. Dari Kota Ciamis sendiri berjarak sekitar 130 km atau jika dari Pangandaran berjarak sekitar 31 km. Di dekat objek wisata ini terdapat objek wisata Batukaras serta Lapangan Terbang Nusawiru.

Objek wisata mengagumkan ini sebenarnya merupakan aliran dari sungai Cijulang yang melintas menembus gua yang penuh dengan keindahan pesona stalaktit dan stalakmitnya. Selain itu daerah ini juga diapit oleh dua bukit, juga dengan banyaknya bebatuan dan rerimbunan pepohonan. Semuanya itu membentuk seperti suatu lukisan alam yang begitu unik dan begitu menantang untuk dijelajahi.


a.     Nilai Keindahan

                Menurut kamus besar bahasa indonesia keindahan berasal dari kata indah yang berarti keelokan/enak dilihat. Begitulah yang dapat digambarkan pada wisata green canyon,pangandaran,jawa barat, indonesia.

Untuk mencapai lokasi ini wisatawan harus berangkat dari dermaga Ciseureuh. Kemudian    melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu tempel atau kayuh. Jarak antara dermaga dengan lokasi Green Canyon sekitar 3km, ditempuh dalam waktu 30-45 menit. Sepanjang perjalanan kita akan melewati sungai dengan air berwarna hijau tosca. dari sinilah nama Green Canyon berasal.

alur yang sempit yang sulit dilewati oleh perahu berarti sudah sampai di mulut Green Canyon, di mana airnya sangat jernih berwarna kebiru-biruan. Dari sini wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke atas dengan berenang atau merayap di tepi batu. Disediakan pelampung bagi yang memilih untuk berenang. Meski harus menempuh cara seperti ini, perjalanan dijamin sepenuhnya aman. Bahkan untuk anak-anak 6 tahun ke atas cukup aman untuk menyusuri aliran sungai dengan menggunakan ban dan dipandu oleh pemilik perahu yang disewa.
                Dinding-dinding sepanjang sungai menyajikan keindahan tersendiri, yang paling unik berbentuk menyerupai sebuah gua yang atapnya sudah runtuh dan di bagian atas beberapa kali pengunjung akan melewati stalaktit-stalaktit yang masih dialiri tetesan air tanah. Setelah beberapa ratus meter berenang, akan terlihat beberapa air terjun kecil di bagian kiri kanan yang begitu menawan. Jika diteruskan berenang nantinya pengunjung akan melihat gua yang dihuni oleh banyak kelelawar.
                Alur aliran sungai ini cukup panjang, sehingga pengunjung dapat berenang sepuas-puasnya sambil mengikuti arus dari air terjun. Bagi yang suka menantang adrenalin, dapat meloncat dari sebuah batu besar dengan ketinggian 5m. Pada musim kemarau air di greencanyon tetap berwarna hhijau kebiruan,namun saat musim hujan air menjadi coklat.biasanya para pengunjung datang dalam 1 keluarga yang berisi 5 orang atau lebih dan dituntun oleh 1 pemandu



b.     Nilai Estetika
 Wisata Green Canyon,Pangandaran memang wisata yang sangat mengasyikan,pengunjung merasa tertuntut untuk menguji adrenaline berenang disepanjang goa,yang dialiri air jernih. Seru,luar biasa,nagih.kira-kira itulah yang dapat digambarkan dari wisata Green Canyon. Wisata ini memang cocok untuk menenangkan pikiran,meningkatkan semangat dalam diri,menguji mental,kekuatan para pengunjung. Juga menguji kebersamaan yang ada dalam suatu keluarga dengan bagaimana memiliki rasa saling tolong menolong,hingga setiap orang dalam satu kelompok bisa sampai tujuan akhir bersama.


c.     Nilai Keserasian

 Selain berwisata ke Green Canyon,Pangandaran juga memberikan tempat wisata lain yang tidak kalah menariknya dengan Green Canyon,seperti:

- Pantai pangandaran,terdapat objek wisata; Snorkling,berenang di pinggir pantai,Wisata goa(tempat syuting sinema ‘mak lampir’)

- Pantai BatuKaras terdapat; penginapan,pantai indah,surfing

-Pantai BatuHiu terdapat; pantai lepas,penangkaran penyu

                Pangandaran memang luar biasa bagusnya dari tempat tersebut terjadi keserasian yang menjadi suatu paket lengkap dan dapat tercerminlah keindahan dari pangandaran.setelah pulang dari Pangandaran dapat membuat kita merasa nyaman dan senang dan itulah menjadi suatu keserasian,lalu munculah keindahan yang tercermin


Sumber: http://www.mypangandaran.com/wisata/detail/1/cukang-taneuh--green-canyon.html



Kamis, 17 April 2014

Analisis Puisi Tentang Cinta dan Kasih Sayang



Pengertian Cinta Kasih

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya. Kasih yang bersumber dari cinta yang mendalam adalah kasih yang dapat diwujudkan secara nyata.

Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan, seperti yang diilustrasikan dalam bentuk segitiga.
1.      Keterikatan adalah perasaan hanya untuk bersama dia (significant other) serta ada perasaan kurang enak bila dia tidak ada didekat saya.

2. Keintiman adalah perasaan bahwa antara saya dan dia sudah tidak ada perbedaan dan tak ada jarak antara kebiasaan dia dan saya.

       3. Kemesraan adalah rasa saling menyayangi yang diungkapkan dalam tindakan fisik   seperti membelai dan berpelukan, serta rasa rindu bila tak lama bertemu, dan rasa bahagia bila kita akhirnya bersama lagi.

Menurut Maha Guru Ching Hai
Cinta hadir di antara Anda, bahkan terkadang di antara musuh. Dengan cinta ini, kita dilahirkan. Bahkan sebelum kita datang ke sini, kita telah memiliki cinta ini; namun lama-lama, selain masyarakat menanggalkannya atau pengalaman buruk membuat kita kecewa, kita kemudian menguncinya. Kadang kita hanya menutup pintu, kita tidak menguncinya;  tapi setelah dua bulan atau dua apapun, kita benar-benar menguncinya dan kita tidak ingin membukanya lagi lalu membuang kuncinya.
Jadi, cinta itu tidak memiliki kesempatan untuk berkembang lagi, untuk membuka diri dan menyebar ke segala penjuru. Bila kita terus berpegang pada cinta tersebut, kita tidak akan pernah kehilangannya. Bila kita kehilangan cinta, itu karena kita menginginkannya; kita hanya ingin bertindak yang berlawanan dengan cinta. Jika tidak, setiap orang dapat benar-benar kehilangan cinta, kapan saja; dengan alasan apapun. Hidup ini sudah cukup membuat kita kehilangan segalanya, belum membahas perihal cinta! Tetapi kita selalu memilikinya, hanya saja kita harus menggunakannya, karena hanya itu yang kita miliki. Itulah diri kita: cinta. Bila kita tidak menggunakannya, maka tentu saja ia menjadi seperti tertutup atau menyusut; ia masih ada di sana, hanya saja tidak berkembang, tidak diperbarui, tidak digunakan atau dimanfaatkan dalam hal apapun.
Contoh Puisi Cinta Kasih
Judul : Dimana Tempat Cinta Sejati
Oleh : Rizky AP
Bukan di rimba lebat & sunyi,
Bukan di puncak bukit yg tinggi,
Bukan dipinggir samudera yg sepi

Jangan dicari tempat memuja
Dikuil tmpat membakar dupa
Di dalam goa tempat bertapa

Bukan di mahligai batu pualam
Di katil berhias permata nilam
Di dalam surga, di luar alam

Cinta sejati lekat pd kita
Bernyala-nyala waktu bekerja
Untuk bahagia dunia raya

Bernyala-nyala sewaktu bekerja
Dimana semati,seniat, sedasar.

Sumber:
1.       Buku ilmu Budaya Dasar
3.       http://www.godsdirectcontact.or.id/news/news203/mt_0.htm





.

Rabu, 09 April 2014

SUKU TORAJA (Edisi Revisi)

 SUKU TORAJA 


KEBUDAYAAN SUKU TORAJA

Kata toraja berasal dari bahasa Bugis, to riaja, yang berarti "orang yang berdiam di negeri atas". Pemerintah kolonial Belanda menamai suku ini Toraja pada tahun 1909. Suku Toraja terkenal akan ritual pemakaman, rumah adat tongkonan dan ukiran kayunya.

MANUSIA SUKU TORAJA

Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 1 juta jiwa, dengan 500.000 di antaranya masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa.Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Dolo.
Sebelum abad ke-20, suku Toraja tinggal di desa-desa otonom. Mereka masih menganut animisme dan belum tersentuh oleh dunia luar. Pada awal tahun 1900-an, misionaris Belanda datang dan menyebarkan agama Kristen.

KEBUDAYAAN


a.       SISTEM RELIGI

Sistem kepercayaan tradisional suku Toraja adalah kepercayaan animisme politeistik yang disebut aluk, atau "jalan" (kadang diterjemahkan sebagai "hukum"). Dalam mitos Toraja, leluhur orang Toraja datang dari surga dengan menggunakan tangga yang kemudian digunakan oleh suku Toraja sebagai cara berhubungan dengan Puang Matua, dewa pencipta. Alam semesta, menurut aluk, dibagi menjadi dunia atas (Surga) dunia manusia (bumi), dan dunia bawah.
Kekuasaan di bumi yang kata-kata dan tindakannya harus dipegang baik dalam kehidupan pertanian maupun dalam upacara pemakaman, disebut to minaa (seorang pendeta aluk). Aluk bukan hanya sistem kepercayaan, tetapi juga merupakan gabungan dari hukum, agama, dan kebiasaaan. Aluk mengatur kehidupan bermasyarakat, praktik pertanian, dan ritual keagamaan.

 b.     SISTEM ORGANISASI KEMASYARAKAT DAN POLITIK


Keluarga adalah kelompok sosial dan politik utama dalam suku Toraja. Setiap desa adalah suatu keluarga besar. Setiap tongkonan memiliki nama yang dijadikan sebagai nama desa. Keluarga ikut memelihara persatuan desa. Pernikahan dengan sepupu jauh (sepupu keempat dan seterusnya) adalah praktek umum yang memperkuat hubungan kekerabatan. Suku Toraja melarang pernikahan dengan sepupu dekat (sampai dengan sepupu ketiga) kecuali untuk bangsawan, untuk mencegah penyebaran harta. Hubungan kekerabatan berlangsung secara timbal balik, dalam artian bahwa keluarga besar saling menolong dalam pertanian, berbagi dalam ritual kerbau, dan saling membayarkan utang.

Sebelum adanya pemerintahan resmi oleh pemerintah kabupaten Tana Toraja, masing-masing desa melakukan pemerintahannya sendiri. Dalam situasi tertentu, ketika satu keluarga Toraja tidak bisa menangani masalah mereka sendiri, beberapa desa biasanya membentuk kelompok; kadang-kadang, beberapa desa akan bersatu melawan desa-desa lain. Hubungan antara keluarga diungkapkan melalui darah, perkawinan, dan berbagi rumah leluhur (tongkonan), secara praktis ditandai oleh pertukaran kerbau dan babi dalam ritual. Pertukaran tersebut tidak hanya membangun hubungan politik dan budaya antar keluarga tetapi juga menempatkan masing-masing orang dalam hierarki sosial: siapa yang menuangkan tuak, siapa yang membungkus mayat dan menyiapkan persembahan, tempat setiap orang boleh atau tidak boleh duduk, piring apa yang harus digunakan atau dihindari, dan bahkan potongan daging yang diperbolehkan untuk masing-masing orang.


c.       SISTEM STRATIFIKASI

Kelas sosial

- Dalam masyarakat Toraja awal, hubungan keluarga bertalian dekat dengan kelas sosial. Ada tiga tingkatan kelas sosial: bangsawan, orang biasa, dan budak (perbudakan dihapuskan pada tahun 1909 oleh pemerintah Hindia Belanda). Kelas sosial diturunkan melalui ibu. Tidak diperbolehkan untuk menikahi perempuan dari kelas yang lebih rendah tetapi diizinkan untuk menikahi perempuan dari kelas yang lebih tinggi. Ini bertujuan untuk meningkatkan status pada keturunan berikutnya. Sikap merendahkan dari Bangsawan terhadap rakyat jelata masih dipertahankan hingga saat ini karena alasan martabat keluarga.

- Kaum bangsawan, yang dipercaya sebagai keturunan dari surga, tinggal di tongkonan, sementara rakyat jelata tinggal di rumah yang lebih sederhana (pondok bambu yang disebut banua). Budak tinggal di gubuk kecil yang dibangun di dekat tongkonan milik tuan mereka.

- Budak dalam masyarakat Toraja merupakan properti milik keluarga. Kadang-kadang orang Toraja menjadi budak karena terjerat utang dan membayarnya dengan cara menjadi budak.

d. KESENIAN

Tongkonan


Tiga tongkonan di desa Toraja.
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri di atas tumpukan kayu dan dihiasi dengan ukiran berwarna merah, hitam, dan kuning. Kata "tongkonan" berasal dari bahasa Toraja tongkon ("duduk").

Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial suku Toraja. Ritual yang berhubungan dengan tongkonan sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua anggota keluarga diharuskan ikut serta karena Tongkonan melambangan hubungan mereka dengan leluhur mereka.

Ukiran kayu

Setiap panel melambangkan niat baik.
Bahasa Toraja hanya diucapkan dan tidak memiliki sistem tulisan. Untuk menunjukkan konsep keagamaan dan sosial, suku Toraja membuat ukiran kayu dan menyebutnya Pa'ssura (atau "tulisan"). Oleh karena itu, ukiran kayu merupakan perwujudan budaya Toraja.
dasar dari ornamen Toraja, karena alam penuh dengan abstraksi dan geometri yang teratur.

Makam

Bagian lain dari pemakaman adalah penyembelihan kerbau. Semakin berkuasa seseorang maka semakin banyak kerbau yang disembelih. Penyembelihan dilakukan dengan menggunakan golok. Bangkai kerbau, termasuk kepalanya, dijajarkan di padang, menunggu pemiliknya, yang sedang dalam "masa tertidur". Suku Toraja percaya bahwa arwah membutuhkan kerbau untuk melakukan perjalanannya dan akan lebih cepat sampai di Puya jika ada banyak kerbau. Penyembelihan puluhan kerbau dan ratusan babi merupakan puncak upacara pemakaman yang diringi musik dan tarian para pemuda yang menangkap darah yang muncrat dengan bambu panjang. Sebagian daging tersebut diberikan kepada para tamu dan dicatat karena hal itu akan dianggap sebagai utang pada keluarga almarhum.



Musik dan Tarian

Suku Toraja melakukan tarian dalam beberapa acara, kebanyakan dalam upacara penguburan. Mereka menari untuk menunjukkan rasa duka cita, dan untuk menghormati sekaligus menyemangati arwah almarhum karena sang arwah akan menjalani perjalanan panjang menuju akhirat. Pertama-tama, sekelompok pria membentuk lingkaran dan menyanyikan lagu sepanjang malam untuk menghormati almarhum (ritual terseebut disebut Ma'badong). Ritual tersebut dianggap sebagai komponen terpenting dalam upacara pemakaman. Pada hari kedua pemakaman, tarian prajurit Ma'randing ditampilkan untuk memuji keberanian almarhum semasa hidupnya. Beberapa orang pria melakukan tarian dengan pedang, prisai besar dari kulit kerbau, helm tanduk kerbau, dan berbagai ornamen lainnya. Tarian Ma'randing mengawali prosesi ketika jenazah dibawa dari lumbung padi menuju rante, tempat upacara pemakaman.

Tarian Manganda' ditampilkan pada ritual Ma'Bua'.

Seperti di masyarakat agraris lainnya, suku Toraja bernyanyi dan menari selama musim panen. Tarian Ma'bugi dilakukan untuk merayakan Hari Pengucapan Syukur dan tarian Ma'gandangi ditampilkan ketika suku Toraja sedang menumbuk beras Ada beberapa tarian perang, misalnya tarian Manimbong yang dilakukan oleh pria dan kemudian diikuti oleh tarian Ma'dandan oleh perempuan. Agama Aluk mengatur kapan dan bagaimana suku Toraja menari. Sebuah tarian yang disebut Ma'bua hanya bisa dilakukan 12 tahun sekali. Ma'bua adalah upacara Toraja yang penting ketika pemuka agama mengenakan kepala kerbau dan menari di sekeliling pohon suci.

Alat musik tradisional Toraja adalah suling bambu yang disebut Pa'suling.

Bahasa
Bahasa Toraja adalah bahasa yang dominan di Tana Toraja, dengan Sa'dan Toraja sebagai dialek bahasa yang utama. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah bahasa resmi dan digunakan oleh masyarakat, akan tetapi bahasa Toraja pun diajarkan di semua sekolah dasar di Tana Toraja.
Ragam bahasa di Toraja antara lain Kalumpang, Mamasa, Tae' , Talondo' , Toala' , dan Toraja-Sa'dan, dan termasuk dalam rumpun bahasa Melayu-Polinesia dari bahasa Austronesia.

Ciri yang menonjol dalam bahasa Toraja adalah gagasan tentang duka cita kematian. Pentingnya upacara kematian di Toraja telah membuat bahasa mereka dapat mengekspresikan perasaan duka cita dan proses berkabung dalam beberapa tingkatan yang rumit.


e. EKONOMI
Sebelum masa Orde Baru, ekonomi Toraja bergantung pada pertanian dengan adanya terasering di lereng-lereng gunung dan bahan makanan pendukungnya adalah singkong dan jagung. Banyak waktu dan tenaga dihabiskan suku Toraja untuk berternak kerbau, babi, dan ayam yang dibutuhkan terutama untuk upacara pengorbanan dan sebagai makanan. Satu-satunya industri pertanian di Toraja adalah pabrik kopi Jepang, Kopi Toraja.
Dengan dimulainya Orde Baru pada tahun 1965, ekonomi Indonesia mulai berkembang dan membuka diri pada investasi asing. Banyak perusahaan minyak dan pertambangan Multinasional membuka usaha baru di Indonesia. Masyarakat Toraja, khususnya generasi muda, banyak yang berpindah untuk bekerja di perusahaan asing. Mereka pergi ke Kalimantan untuk kayu dan minyak, ke Papua untuk menambang, dan ke kota-kota di Sulawesi dan Jawa. Perpindahan ini terjadi sampai tahun 1985.

Kesimpulan:
Perubahan Kebudayaan dan Budaya Timur

masyarakat toraja tidak terus stuck,mereka terus berkembang mengikuti perkembangan yang ada semakin lama,dan terjadi juga pertukaran atau pencampuran budaya karena pengaruh budaya dari luar,semua demi terjalinnya dengan baik integrasi masyarakat dengan dunia

Sumber:   http://igosok.com/2013/11/kebudayaan-suku-toraja/
                http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/1147/suku-toraja