Rabu, 26 Maret 2014

Makna Sebuah Gurindam

                                                             Makna Sebuah Gurindam


Menurut buku Ilmu Budaya Dasar, Gurindam termasuk seni sastra lama, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian merupakan unsur dari kebudayaan. Bila diberi batasan, maka Gurindam adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Keestetikan bahasa Gurindam disebabkan karena kreativitas penyair dalam membangun isi Gurindam dengan menggunakan:
1. Figura bahasa, yaitu menggunakan majas (personifikasi, metafora, alegori, dan lain-lain).
2. Kata-kata yang memiliki ambiguitas atau memiliki banyak tafsir.
3. Kata-kata berjiwa yang menyebabkan puisi terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang memiliki asosiasi tertentu, misalnya daun gugur dan kembang desa.
5. Pengulangan untuk mengintensifkan suatu hal sehingga lebih menggugah.

Oleh karena itu perlu wawasan yang luas dan pikiran yang lapang untuk mengartikan sebuah Gurindam.

Secara teoritis Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawaban nya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. gurindam ditulis dengan kata kiasan,hiperbola. biasanya dimaksud untuk menyinggung suatu objek baik secara negatif maupun positif.

contoh gurindam


Masa muda giat berjuang

Niscaya tua tiada berutang

cinta pacar sebesar gunung

cinta orang tua tiada ujung

kasihkan orang yang berilmu

tanda rahmat atas dirmu




ANALISIS

Gurindam tersebut berisi nasihat untuk menjalani kehidupan dengan baik dalam memperhatikan segi percintaan,kekeluargaan,ilmu, agar setiap manusia mampu menyadari dan menghayati kelak dimasa tua nanti akan tidak menyesal.


kata-kata kiasan seperti:

- tua tiada berutang: kelak tua nanti kelak kita tidak menyesal karena dari saat muda telah berjuang keras menjalani hidup

- cinta sebesar gunung(penggunaan majas personifikasi/ benda mati seolah-olah hidup.menunjukan memang cinta dari kita itu besar

demikian yang dapat saya tafsirkan dari gurindam tersebut.


sumber dan referensi:
http://carapedia.com/mengenal_pengertian_jenis_gurindam_info3795.html
 http://www.siputro.com/2012/09/pengertian-dan-ciri-ciri-gurindam/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar