Pengambilan
Keputusan Dalam Organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi merupakan proses pemilihan antara
berbagai alternative (Shull, Delbecq, & Cummings, 1970). Pengambilan
keputusan merupakan hasil proses komunikasi dan partisipasi yang terus-menerus
dari organisasi secara keseluruhan (melibatkan sebanyak-banyaknya pihak yang
terkait). Pada dasarnya bentuk pemilihan dari berbagai alternatif yang dipilih
dimana prosesnya melalui mekanisme tertentu (dengan harapan mendapatkan hasil
yang terbaik bagi organisasi). Menurut Ralp C. Davis, Mary Follet, dan James
A.F. Stoner, pengambilan keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang didasari
atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, dan harus mendekati
tujuan yang telah ditetapkan.
Jenis-jenis pengambilan keputusan
Ø Berdasarkan
program dan regularitas :
1. Pengambilan keputusan terprogram atau terstruktur
Yaitu pengambilan
keputusan yang sifatnya rutinitas, berulang-ulang, dan cara menanganinya telah
ditentukan.
Pengambilan
keputusan terprogram ini digunakan untuk menyelesaikan masalah terstruktur
melalui:
a. Prosedur
: yaitu srangkaian langkah yang berhubungan dan berurutan yang harus diikuti
oleh pengambil keputusan
b. Aturan
: yaitu ketentuan yang mengatur apa yang harus dan apa yang tidak boleh
dilakukan oleh pengambil keputusan
c. Kebijakan
: yaitu pedoman yang menentukan parameter untuk membuat keputusan
2. Pengambilan
keputusan tidak terprogram (tidak terstruktur)
Adalah pengambilan
keputusan yang tidak rutin dan sifatnya unik sehingga memerlukan pemecahan
khusus.
Ø Berdasarkan tingkat kepentingannya
Pada umumnya suatu
organisasi memiliki hierarki manajemen. Secara klasik hierarki ini terdapat
tiga tingkatan, yaitu :
1. Manajemen puncak yang berkaitan dengan masalah perencanaan yang bersifat
strategis (strategic planning). Pada manajemen puncak keputusan yang diambil
adalah keputusan strategis.
2. Manajemen
menengah, yaitu menangani permasalahan kontrol/pengawasan yang sifat
pekerjaannya lebih banyak pada masalah administrasi. Pada manajemen menengah
ini keputusan yang diambil adalah keputusan administrasi/taktis. Keputusan ini
adalah keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya.
3. Manajemen
operasional, yaitu berkaitan dengan kegiatan operasional (kegiatan operasi
harian). Keputusan yang diambil pada manajemen operasional disebut keputusan
operasional.
Ø Berdasarkan
tipe persoalan :
1. Keputusan internal jangka pendek, yaitu keputusan yang berkaitan dengan
kegiatan rutin/operasional, seperti pembelian bahan baku, penentuan jadwal
produksi.
2. Keputusan
internal jangka panjang, yaitu keputusan yang berkaitan dengan permasalahan
organisasional, seperti perombakan struktur organisasi, perubahan departemen.
3. Keputusan
eksternal jangka pendek, yaitu keputusan yang berkaitan dengan semua persoalan
yang berdampak dengan lingkungan dalam rentang waktu yang relatif pendek,
seperti mencari subkontrak untuk suatu permintaan khusus.
4. Keputusan
eksternal jangka panjang, yaitu keputusan yang berkaitan dengan semua persoalan
dengan linkungan dengan waktu yang relatif panjang, seperti merger dengan
perusahaan lain dan ini bersifat strategis.
Ø Berdasarkan
lingkungannya :
1. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti, yaitu pengambilan keputusan
dimana berlangsung hal-hal :
a. Alternatif
yang harus dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil. Ini berarti
hasil dari setiap alternatif tindakan tersebut dapat ditentukan dengan pasti.
b. Keputusan
yang diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap, sehingga dapat
diramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan yang dilakukan.
c. Dalam
kondisi ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang akan terjadi
dimasa yang akan datang.
d. Biasanya
selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena
kejadian tertentu dimasa yang akan datang dijamin terjadi.
e. Pengambilan
keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus/model yang bersifat
deterministik.
f. Teknik
penyelesainannya/pemecahannya biasanya menggunakan antara lain : teknik program
linier, model transportasi, model penugasan, model inventori, model
antrian, model network.
2. Pengambilan
keputusan dalam kondisi resiko, adalah pengambilan keputusan dimana berlangsung
hal-hal :
a. Alternatif
yang dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil.
b. Pengambilan
keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
c. Diasumsikan
bahwa pengambilan keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap
berbagai tindakan dan hasil.
d. Resiko
terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti,
walaupun diketahui nilai probabilitasnya.
e. Pada
kondisi ini ada informasi/data yang akan mendukung dalam membuat keputusan,
berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
f. Teknik
pemecahannya menggunakan konsep probabilitas, seperti model keputusan
probabilistik, model inventori probabilistik, model antrian probabilisti.
3. Pengambilan
keputusan dalam kondisi tidak pasti, yaitu pengambilan keputusan dimana :
a. Tidak
diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta
kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi-kondisi tersebut.
b. Pengambilan
keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau
hasil yang keluar.
c. Pengambilan
keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang
terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut.
d. Hal
yang diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.
e. Tingkat
ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan cara :
- Mencari informasi lebih banyak
- Melalui riset atau penelitian
- Penggunaan probabilitas subjektif
f. Teknik
pemecahannya adalah menggunaka beberapa metode /kriteria, yaitu metode maximin,
metode maximax, metode Laplace, metode minimax regret, metode relaisme dan
dibantu dengan tabel hasil (pay off tabel).
4. Pengambilan
keputusan dalam kondisi konflik adalah pengambilan keputusan dimana :
a. Kepentingan
dua atau lebih pengambil keputusan saling bertentangan dalam situasi
persaingan.
b. Pengambil
keputusan saling bersaing dengan pengambil keputusan lainnya yang rasional,
tanggap dan bertujuan untuk memenangkan persaingan tersebut.
c. Pengambil
keputusan bertindak sebagai pemain dalam suatu permainan.
d. Teknik
pemecahannya adalah menggunakan teori permainan.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan :
1. Posisi atau kedudukan seseorang
a. Letak
posisi
b. Tingkatan
posisi