Senin, 04 Mei 2015

Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
   
Pengambilan keputusan dalam organisasi merupakan proses pemilihan antara berbagai alternative (Shull, Delbecq, & Cummings, 1970). Pengambilan keputusan merupakan hasil proses komunikasi dan partisipasi yang terus-menerus dari organisasi secara keseluruhan (melibatkan sebanyak-banyaknya pihak yang terkait). Pada dasarnya bentuk pemilihan dari berbagai alternatif yang dipilih dimana prosesnya melalui mekanisme tertentu (dengan harapan mendapatkan hasil yang terbaik bagi organisasi). Menurut Ralp C. Davis, Mary Follet, dan James A.F. Stoner, pengambilan keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, dan harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.

Jenis-jenis pengambilan keputusan

Ø  Berdasarkan program dan regularitas :
1.     Pengambilan keputusan terprogram atau terstruktur
Yaitu pengambilan keputusan yang sifatnya rutinitas, berulang-ulang, dan cara menanganinya telah ditentukan.
Pengambilan keputusan terprogram ini digunakan untuk menyelesaikan masalah terstruktur melalui:
a.    Prosedur : yaitu srangkaian langkah yang berhubungan dan berurutan yang harus diikuti oleh pengambil keputusan
b.    Aturan : yaitu ketentuan yang mengatur apa yang harus dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh pengambil keputusan
c.    Kebijakan : yaitu pedoman yang menentukan parameter untuk membuat keputusan

2.    Pengambilan keputusan tidak terprogram (tidak terstruktur)
Adalah pengambilan keputusan yang tidak rutin dan sifatnya unik sehingga memerlukan pemecahan khusus.
Ø  Berdasarkan tingkat kepentingannya
Pada umumnya suatu organisasi memiliki hierarki manajemen. Secara klasik hierarki ini terdapat tiga tingkatan, yaitu :
1.     Manajemen puncak yang berkaitan dengan masalah perencanaan yang bersifat strategis (strategic planning). Pada manajemen puncak keputusan yang diambil adalah keputusan strategis.
2.    Manajemen menengah, yaitu menangani permasalahan kontrol/pengawasan yang sifat pekerjaannya lebih banyak pada masalah administrasi. Pada manajemen menengah ini keputusan yang diambil adalah keputusan administrasi/taktis. Keputusan ini adalah keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya.
3.    Manajemen operasional, yaitu berkaitan dengan kegiatan operasional (kegiatan operasi harian). Keputusan yang diambil pada manajemen operasional disebut keputusan operasional.

Ø  Berdasarkan tipe persoalan :
1.     Keputusan internal jangka pendek, yaitu keputusan yang berkaitan dengan kegiatan rutin/operasional, seperti pembelian bahan baku, penentuan jadwal produksi.
2.    Keputusan internal jangka panjang, yaitu keputusan yang berkaitan dengan permasalahan organisasional, seperti perombakan struktur organisasi, perubahan departemen.
3.    Keputusan eksternal jangka pendek, yaitu keputusan yang berkaitan dengan semua persoalan yang berdampak dengan lingkungan dalam rentang waktu yang relatif pendek, seperti mencari subkontrak untuk suatu permintaan khusus.
4.    Keputusan eksternal jangka panjang, yaitu keputusan yang berkaitan dengan semua persoalan dengan linkungan dengan waktu yang relatif panjang, seperti merger dengan perusahaan lain dan ini bersifat strategis.



Ø  Berdasarkan lingkungannya :
1.     Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti, yaitu pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal :
a.    Alternatif yang harus dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil. Ini berarti hasil dari setiap alternatif tindakan tersebut dapat ditentukan dengan pasti.
b.    Keputusan yang diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap, sehingga dapat diramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan yang dilakukan.
c.    Dalam kondisi ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
d.    Biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu dimasa yang akan datang dijamin terjadi.
e.    Pengambilan keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus/model yang bersifat deterministik.
f.    Teknik penyelesainannya/pemecahannya biasanya menggunakan antara lain : teknik program linier, model transportasi, model penugasan,  model inventori, model antrian, model network.
2.    Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko, adalah pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal :
a.    Alternatif yang dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil.
b.    Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
c.    Diasumsikan bahwa pengambilan keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
d.    Resiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya.
e.    Pada kondisi ini ada informasi/data yang akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
f.    Teknik pemecahannya menggunakan konsep probabilitas, seperti model keputusan probabilistik, model inventori probabilistik, model antrian probabilisti.
3.    Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti, yaitu pengambilan keputusan dimana :
a.    Tidak diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi-kondisi tersebut.
b.    Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar.
c.    Pengambilan keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut.
d.    Hal yang diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.
e.    Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan cara :
-          Mencari informasi lebih banyak
-          Melalui riset atau penelitian
-          Penggunaan probabilitas subjektif
f.    Teknik pemecahannya adalah menggunaka beberapa metode /kriteria, yaitu metode maximin, metode maximax, metode Laplace, metode minimax regret, metode relaisme dan dibantu dengan tabel hasil (pay off tabel).

4.    Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik adalah pengambilan keputusan dimana :
a.    Kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan.
b.    Pengambil keputusan saling bersaing dengan pengambil keputusan lainnya yang rasional, tanggap dan bertujuan untuk memenangkan persaingan tersebut.
c.    Pengambil keputusan bertindak sebagai pemain dalam suatu permainan.
d.    Teknik pemecahannya adalah menggunakan teori permainan.



Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan :
1.     Posisi atau kedudukan seseorang
a.    Letak posisi
b.    Tingkatan posisi